Rabu, 14 Desember 2011

Analisis Kualitas Kesehatan Lingkungan Perumahan dengan Citra Penginderaan Jauh

Dalam kerangka ekologis, hubungan antara kawasan perumahan, karakteristik spasial perumahan, serta tingkat kualitas kesehatan lingkungan perumahan ialah saling berkaitan dan saling berpengaruh. Indonesia sebagai negara berkembang, secara garis besar, kawasan perumahannya dapat dikelompokkan menjadi dua, yaitu tipe perumahan terencana (formal housing) dan tipe perumahan alami (nonformal housing). Masing-masing tipe perumahan tersebut memiliki karakteristik visual yang berbeda, sebagai contoh, keteraturan dan kepadatan bangunan, distribusi dan luas ruang terbuka hijau, serta tingkat aksesibilitas. Dimana karakter visual tersebut dapat disadap dari citra penginderaan jauh resolusi tinggi hingga sangat tinggi. Perbedaan karakteristik spasial pada masing-masing tipe perumahan memberikan pengaruh terhadap tingkat kualitas kesehatan lingkungan perumahan. Di lain sisi, aspek nonspatial juga berpengaruh terhadap tingkat kualitas kesehatan lingkungan perumahan, antara lain faktor fisik, biotis, ekonomi, dan budaya. Informasi aspek spasial kawasan perumahan yang lengkap dan akurat memiliki peranan penting dalam proses penilaian kualitas kesehatan lingkungan perumahan agar diperoleh yang optimal.

Pendekatan berbasis spasial untuk analisis kualitas kesehatan lingkungan perumahan dalam prosesnya memerlukan data spasial kawasan perumahan yang rinci dan periodik. Data penginderaan jauh resolusi tinggi hingga sangat tinggi dapat diaplikasikan dalam penilaian estimasi tingkat kualitas kesehatan lingkungan perumahan berbasis spasial. Berdasarkan variabel spasial dan variabel lingkungan, dibentuk model estimasi tingkat kualitas kesehatan lingkungan perumahan pada masing-masing tipe perumahan. Model estimasi ini digunakan untuk menggambarkan bahwa indikator karakteristik spasial kawasan perumahan berasosiasi dengan tingkat kualitas kesehatan.

Dengan memanfaatkan data penginderaan jauh resolusi tinggi hingga sangat tinggi ini, dapat dimanfaatkan untuk estimasi kualitas kesehatan lingkungan perumahan, yang diharapkan dapat meningkatkan efektivitas serta efesiensi dalam penilaian estimasi kualitas kesehatan lingkungan perumahan, sehingga dapat segera ditetapkan prioritas perbaikan serta sebagai rekomendasi dalam perencanaan kawasan perumahan yang lebih baik.


referensi:

Martono, Dwi Nowo, Surjono H.S, Uup S.W, dkk. Kajian Spatial Kualitas Kesehatan Lingkungan Perumahan (Studi Kasus: Kabupaten Bekasi).jurnal.

Tidak ada komentar: