Sabtu, 09 Juni 2012

Penginderaan Jauh Untuk Informasi Spasial Sebaran dan Potensi Perkebunan Kelapa Sawit


Data penginderaanjauh dapat digunakan untuk kegiatan inventarisasi, pemantauan, evaluasi, serta potensi perkebunan, salah satunya perkebunan kelapa sawit. Keuntungan menggunakan data penginderaan jauh antara lain dapat dilakukan secara cepat dan tepat. Data utama dalam kegiatan ini ialah menggunakan citra SPOT. Metode inventarisasi, evaluasi, pemantauan, penilaian potensi, dan perhitunganluas perkebunan, dirancang dengan suatu model sesuai dengan  pokok permasalahan serta kondisi setempat. Analisis yang dilakukan denganpendekatan ruang, dengan berdasarkan faktor-faktor yang mempengaruhi pola penyebaran. 

Secara umum, tahapan dalam proses dapat dibagi menjadi 9 bagian, yaitu mulai dari pengumpilan data, yang meliputi data spasial dan data bular daerah penelitian;  penyususnan danmanajemen basis data; pembuatan peta tematik; klasifikasi dan interpretasi penutup-penggunaan lahan; perhitungan luas penutup-penggunaan lahan hasil interpretasi; ekstraksi pentup lahan perkebunan; perhitungan luas perkebunan sawit; analisis potensi lahan untuk perkebunan saewit; pembuatan peta potensi lahan untuk perkebunan kelapa sawit.

Dalam penilaian potensi, memerlukan data kondisi fisik wilayah penelitian. Karakteristik fisik dapat berupa proses vulkanik serta proses diatropisme. Untuk kondisi hidrologi, berkaitan dengan ketersediaan air permukaan dan iar tanah. masing-masing kondisi fisik terebut dipergunakan untuk membuat evaluasi lahan, dimana yangakan dibobot dalam penilaian potensi lahan untuk kelapa sawit. Kesesuaian lahan berbasis pada penggunaan lahan berkelanjutan, dimana penggunaan lahan diusulkan tidak akan mengakibatkan degradasi lahan.

Referensi: Florentina Sri Hardiyanti P, dkk. Informasi Spasial Sebaran dan Potensi Perkebunan Kelapa Sawit dari Data Penginderaan Jauh di Provinsi Sumatera Selatan

Tidak ada komentar: