Data penginderaanjauh dapat
digunakan untuk kegiatan inventarisasi, pemantauan, evaluasi, serta potensi perkebunan,
salah satunya perkebunan kelapa sawit. Keuntungan menggunakan data penginderaan
jauh antara lain dapat dilakukan secara cepat dan tepat. Data utama dalam
kegiatan ini ialah menggunakan citra SPOT. Metode inventarisasi, evaluasi,
pemantauan, penilaian potensi, dan perhitunganluas perkebunan, dirancang dengan
suatu model sesuai dengan pokok
permasalahan serta kondisi setempat. Analisis yang dilakukan denganpendekatan
ruang, dengan berdasarkan faktor-faktor yang mempengaruhi pola penyebaran.
Secara umum, tahapan dalam proses
dapat dibagi menjadi 9 bagian, yaitu mulai dari pengumpilan data, yang meliputi
data spasial dan data bular daerah penelitian;
penyususnan danmanajemen basis data; pembuatan peta tematik; klasifikasi
dan interpretasi penutup-penggunaan lahan; perhitungan luas penutup-penggunaan
lahan hasil interpretasi; ekstraksi pentup lahan perkebunan; perhitungan luas
perkebunan sawit; analisis potensi lahan untuk perkebunan saewit; pembuatan
peta potensi lahan untuk perkebunan kelapa sawit.
Dalam penilaian potensi,
memerlukan data kondisi fisik wilayah penelitian. Karakteristik fisik dapat
berupa proses vulkanik serta proses diatropisme. Untuk kondisi hidrologi,
berkaitan dengan ketersediaan air permukaan dan iar tanah. masing-masing
kondisi fisik terebut dipergunakan untuk membuat evaluasi lahan, dimana
yangakan dibobot dalam penilaian potensi lahan untuk kelapa sawit. Kesesuaian lahan
berbasis pada penggunaan lahan berkelanjutan, dimana penggunaan lahan diusulkan
tidak akan mengakibatkan degradasi lahan.
Referensi: Florentina Sri Hardiyanti P, dkk. Informasi
Spasial Sebaran dan Potensi Perkebunan Kelapa Sawit dari Data Penginderaan Jauh
di Provinsi Sumatera Selatan
Tidak ada komentar:
Posting Komentar