Perubahan penggunaan lahan yang berkaitanb dengan perubahan penutup lahan, disertai dengan pembuangan sampah tidak pada tempatnya, serta tingkat curah hujan yang tinggi menjadikan terjadinya banjir. Salah satu upaya untuk menanggulangi banjir yaitu dengan mengoptimalkan daerah yang dijadikan retensi banjir. Teknologi penginderaan jauh dapat digunakan untuk memetakan daerah retensi banjir, dimana parameter yang dipergunakan antara lain tutupan lahan, jenis tanah, daerah yang menjadi genangan, kemiringan lereng, serta curha hujan. Citra penginderaan jauh yang dapat dipergunakan dalam penentuan daerah retensi banjir ialah SPOT 4.
Parameter-parameter dalam penentuan daerah retensi dapat diinterpretasi menggunakan penginderaan jauh. Jenis tanah yang baik untuk daerah retensi ialah jenis tanah yang berupa Andosol. Hal ini dikarenakan oleh tingkat daya ikat air oleh tanah yang tinggi. Selain itu, tanah Andosol ini sangat gembur, tetapi memiliki derajat ketanahan struktur yang tinggi, sehingga mudah diolah. Jumlah makro pori tanah ini tergolongbanyak, sehingga menyebabkan tingkat permeabilitasnya tinggi. Daerah yang sering mengalami genangan ialah daerah dengan kemiringan lereng yang rendah. Pada umumnya, Lahan yang dioptimalkan menjadi daerah retensi ialah tegalan, sawah, rawa, hutan yang mengalami genangan rutin, kebun, serta semak atau rumput.
ref: Rahmah, dkk. Penentuan Daerah Retensi Banjir Menggunakan Teknologi Penginderaan jauh dan Sistem Informasi Geografis. jurnal
Tidak ada komentar:
Posting Komentar